Stripetosecure, Pelangiran – Bonita, harimau sumatera yang menerkam dua orang di Pelangiran, Jumat 16 Maret 2018 telah berhasil ditembak bius oleh tim Rescue Penyelamatan Konflik.
Mulyo Hutomo, ketua tim Rescue Penyelamatan Konflik membenarkan kejadian ini. Namun, setelah Bonita berhasil ditembak bius, harimau sumatera tersebut menghilang.
Tim Rescue yang terdiri dari dua tim medis melakukan pengintaian di lokasi dimana Bonita sering muncul. Lalu, tim pertama melihat Bonita yang sedang duduk di bawah pohon sawit di jalan Poros Blok Eboni 62 pada pukul 17.00. Petugas bernama Perisomba mencoba menembakkan senapan bius, namun terhalang oleh tangkai sawit.
Kemudian, Bonita bergerak ke arah barat menuju Blok Eboni 63 dan dihadang oleh tim kedua. Tim kedua bertemu dengan Bonita yang tiba-tiba muncul di samping mobil sekitar pukul 19.20 dan melepaskan tembakan bius. Bonita mulai bergerak menuju depan mobil yang mencoba menjauh, namun terpuruk dan tidak bisa maju.
Dari pengamatan Tim kedua, Bonita terduduk dan mulai muntah. Tim menunggu reaksi bius bekerja untuk mendekati Bonita dalam jarak aman.
Sementara itu, mobil tim pertama juga terpuruk. Tim pertama lalu bergabung dengan tim kedua dengan berjalan kaki. Pukul 23.10 tim mencoba mendekati Bonita dengan berjalan kaki, dan di jarak 50 meter, Bonita tiba-tiba bangun dan bergerak menuju arah semak-semak. Tim kembali melepaskan tembakan ke arah Bonita, namun Bonita menghilang di semak-semak.
Minimnya pencahayaan dan kondisi jalan yang buruk membuat proses penyelamatan Bonita menjadi sulit. Bonita adalah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang diduga menerkam karyawati PT. THIP, Jumiati (33) pada 3 Januari 2018 dan Yusri Efendi (34) warga pendatang dari Desa Pulau Muda pada 10 Maret 2018 lalu.
Hingga saat ini, tim Rescue gabungan yang terdiri dari BKSDA Riau, Polisi, TNI, PT. THIP dan WWF masih berada di lokasi untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi tersebut. (fdk)