Stripetosecure, Bengkalis – BPSPL (Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut) Padang Direktorat Jendral Pengelolaan Ruang Laut, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Survey Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis 14-16 Juli 2018.
Upaya ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan potensi Rupat Utara sebagai kawasan konservasi yang selama ini diketahui sebagai rumah bagi beberapa jenis satwa mamalia laut dan penyu.
Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 6 tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-pulau kecil terluar, provinsi Riau memiliki empat pulau yang masuk ke dalam Kawasan Strategis Nasional (KSNT), yakni pulau Batu Mandi, Rupat, Bengkalis dan Rangsang.
Tim BPSPL Padang, dibantu oleh tiga ahli masing-masing memimpin tiga kegiatan survey yang berbeda. Yaitu, Juraij dari Yayasan Lamun Indonesia dan Dugong Seagrass Conservation Project (DSCP) sebagai tenaga ahli dugong dan lamun, memimpin survey keberadaan lamun dan dugong.
Syahrial, sebagai ahli mangrove dari Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli, memimpin survey mangrove dan biota asosiasinya di tiga desa terpisah. Lalu, Trisla Warningsih dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, memimpin survey sosial ekonomi bagi nelayan yang memanfaatkan perairan Rupat Utara sebagai mata pencaharian.
Hasil survey selama tiga hari tersebut, Juraij, mengatakan bahwa dalam pengamatan selama tiga hari, dugong tidak ditemukan. Lamun, ditemukan di beberapa titik perairan pulau dengan kondisi rusak dan mati oleh algae. Namun, ada beberapa kali kemunculan pesut dan penyu selama tiga hari pengamatan.
Syahrial selaku ahli mangrove menemukan 12 jenis spesies mangrove yang hidup di kawasan desa Tanjung Medang, Suka Damai, dan Titi Akar dengan biota asosisasi jenis gastropoda seperti siput dan kerang.
Sedangkan tim sosial ekonomi menyimpulkan bahwa nelayan yang memanfaatkan kawasan di luar daripada pencadangan KKPD merasa tidak keberatan, namun pada nelayan yang memanfaatkan langsung kawasan di dalam rencana KKPD merasa keberatan dengan rencana tersebut. Namun demikian, nelayan sadar akan pentingnya konservasi dan mendukung upaya konservasi di wilayah mereka. (fdk)