Stripetosecure, Pekanbaru – Satu individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang tewas terjerat pada Rabu (25/9) di perbatasan desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Kecamatan Kuantan Singingi ternyata tengah mengandung.
Tim dokter dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA Riau) dan Yayasan Arsari Djojohadikusomo, menemukan dua janin Harimau Sumatera dari rahim induk Harimau Sumatera yang tewas terjerat saat melakukan nekropsi pada bangkai harimau tersebut.
Dua janin harimau Sumatera tersebut masing-masing berjenis kelamin jantan dan betina dengan berat 6,5 ons dan 6 ons. Usia janin tersebut diperkirakan sudah cukup matang dan akan lahir ke dunia dalam dua minggu.
Penemuan dua janin ini menjadi pukulan berat bagi dunia konservasi. Hal ini disampaikan oleh Febri Anggriawan Widodo, Module Leader Riset Harimau WWF (World Widllife Fund for Nature) Central Sumatera Tengah yang menyayangkan kejadian miris ini.
“Sangat disayangkan satwa prioritas nasional dan penting bagi budaya lokal harus mati akibat jerat. Kondisi populasi harimau Sumatera itu sendiri saati ini kritis akibat berbagai macam ancaman dan tekanan seperti hilang dan menyusutnya habitat, perburuan maupun konflik dengan manusia.” ujar Febri.
Ia mengatakan bahwa sampai saat ini jerat satwa merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap kelangsungan hidup harimau,baik itu jerat untuk perburuan harimau maupun jerat untuk satwa lainnya. Kejadian kematian harimau diatas menjadi salah satu bukti.
“Kematian harimau juga menjadi salah satu faktor yang kuat berkontribusi terhadap penyusutan populasi harimau.” sambung Febri lagi yang turut melakukan identifikasi harimau Sumatera saat nekropsi berlangsung.
Identifikasi yang dilakukan meliputi pola loreng yang ada pada tubuh harimau Sumatra betina yang diperkirakan berusia 4 atau 5 tahun tersebut.
Kepala Balai Besar BKSDA Riau mengatakan ia telah mempersiapkan tim khusus untuk menyapu bersih jerat Yang ada di hutan Riau. Sebelumnya, masyarakat sudah dihimbau untuk tidak lagi memasang jerat.
Saat ini, jumlah populasi harimau Sumatera kian terancam akibat perburuan liar dan kerusakan habitat secara masif. Perlu adanya komitmen dan penegasan dari berbagai pihak yang peduli atas kelangsungan hidup satwa ikonik Indonesia ini.
Harimau Sumatera betina yang tewas akibat jerat babi ini ditemukan berdasarkan laporan masyarakat. Selain bangkai harimau, tim Rescue juga mengamankan satu saksi berinisial E. (fdk)